1. KADER TANI MUDA DAN WIRA USAHA TANI
Baik maksud dan tujuan maupun kegiatan yang dipaparkan dalam Akta Pendirian LPPS FLORES, pasal 3 dan Pasal 4 secara langsung menyebut tentang urgennya kehadiran manusia pembangun yang trampil, kreatip serta mampu hidup mandiri, yang antara lain bisa dibantu melalui pelatihan atau pendidikan non formal.
Rumusan
inilah yang dijawab dengan menghadirkan Taman Tani dengan maksud
menyiapkan kader tani muda dan wira usaha tani yang siap dan mampu
berkompetisi dalam masyarakat.
MEMPERSIAPKAN DAN MEMBENTUK JARINGAN KADER TANI MUDA
Berangkat
dari komitmen Sesawi Flores terhadap permasalahan pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi manusia muda, Taman tani ini merupakan upaya
Sesawi Flores untuk mendampingi para kawula muda yang tak bisa
melanjutkan ke pendidikan formal, dengan membekali mereka dengan
ketrampilan untuk hidup secara khsusus di bidang pertanian organik.
Bagaimana hal ini diupayakan secara nyata?
Bekerja
sama dengan lembaga seperti Yayasan Karang Widya, Cianjur – Jawa Barat,
Taman tani ini mengupayakan semacam pra kursus pertanian organik yang
difasilitasi oleh para alumni pelatihan pertanian organik di Cianjur
ini. Mereka yang telah menyelesaikan kursus ini bersedia mendampingi rekan-rekannya yang berkeinginan untuk bergabung dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan kursus ke Cianjur.
Sejak
Desember 2010, telah tiga angkatan yang dikirim dari Taman Tani ini
menuju The Learning Farm, Yayasan Karang Widya – Cianjur. Mereka ini
berasal dari berbagai daerah di Flores, dari Ngada, dari Manggarai, dari
Sikka dan dari Manggarai Barat.
Pendampingan
yang dijalankan di Taman Tani ini selain mempersiapkan mereka, tetapi
juga memperkaya mereka, karena pelatihan di bidang peternakan babi serta
ikan lele, sesungguhnya khas dan hanya terdapat di Taman Tani ini.
Tujuan
lain yang tak kalah pentingnya ialah mempersiapkan tani muda ini dengan
ketrampilan khusus dan memperkenalkan mereka kepada lembaga atau
perorangan yang hendak menggunakan keahlian mereka, sehingga mereka bisa
bekerja, menghasilkan uang serta membiayai sendiri pendidikan lanjutan
mereka. Dengan demikian para kader tani muda ini bisa melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tetapi dengan membiayai sendiri
hidup mereka.
Bila
hal ini sungguh terjadi, maka mereka menjadi peserta Bea Siswa
Solidaritas Sesawi Flores, dan berhak dibantu oleh BS3F selama masa
pendidikan mereka.
Hal
lain yang tak bisa dipungkiri kebenarannya ialah bahwa jika Indonesia
komit mengembangkan pertanian organik pada tahun 2014, maka sudah
dipastikan kehadiran kader terlatih dan siap menjadi berkat bagi negeri
ini. Dan taman tani ini bangga bisa menjadi bahagian integral dari
rencana
MEMPROMOSIKAN WIRA USAHA DI BIDANG PERTANIAN
Harapan
bahwa para kader tani muda ini bisa bekerja dan memiliki penghasilan
sendiri melalui bidang pertanian organik, adalah harapan yang hendak
diwujudkan secara nyata. Taman Tani Lestari Sesawi – LPPS FLORES ingin
menciptakan tenaga kerja yang trampil di bidang pertanian secara khusus
dengan kompetensi pertanian organik. Taman Tani ini berkomitmen untuk
secara tak kenal lelah mendampingi para petani muda agar bangga sebagai
petani, karena via dunia pertanian mereka bisa hidup dan bisa melayani
kehidupan.
Perhatian
ini menjadi komitmen berkelanjutan dari Taman Tani ini. Para kader
hendak dilatih untuk memanfaatkan tanah sekecil apapun untuk
menghasilkan pangan baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk kebutuhan
masyarakat banyak. Taman Tani ini mau mendorong para alumninya untuk
berwira usaha tani dan menciptakan pekerjaan di bidang pertanian sebagai
karya yang bermartabat dan karya yang melayani kehidupan.
Taman
Tani ini berharap bisa membantu kader – kadernya untuk menciptakan
sendiri lapangan kerja dan tidak berhenti saja pada kecendrungan untuk
bekerja sebagai PNS seperti yang terjadi akhir akhir ini.
MENDUKUNG PROGRAM BEA SISWA SOLIDARITAS DAN KETAHANAN EKONOMI KELUARGA
Bukan
rahasia lagi kalau kehadiran Taman Tani ini merupakan langkah strategis
untuk menjamin keberlangsungan program Bea Siswa Solidaritas Sesawi
Flores, yang telah berjalan sejak tahun 2000 ini. Karya-karya yang
dikelola di Taman Tani ini secara khusus untuk pembibitan babi
dimaksudkan secara langsung mendukung tersedianya dana yang bersumber
pada kekuatan sumber daya lokal.
Sungguh
merupakan keinginan yang besar dari pengelola Taman Tani ini agar
kegiatan-kegiatan yang terjadi di sini tidak hanya memberikan
ketrampilan untuk hidup bagi para peserta kursus, tetapi juga
menghasilkan juga secara ekonomis bagi kelangsungan bea siswa.
Lebih
dari itu, Taman Tani ini ingin menghasilkan ketahanan ekonomi bagi
semua keluarga yang pernah bergabung dengan Taman Tani ini. Dengan
demikian program penguatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga menjadi
sasaran langsung juga dari kehadiran Taman Tani Lestari ini.
Copyright @ Ledalero, 21 Oktober 2011 by Anselm Meo SVD
2. PROFIL LENGKAP ALUMNI TTLS-LPPS FLORES
Sejak beroperasi pada tanggal 1 Maret 2011, kaum muda yang berminat telah bergabung
di Taman Tani Lestari Sesawi - LPPS Flores. Pada umumnya mereka
menyikapi sebagai kesempatan pra kursus pertanian organik, karena
biasanya mereka dikirim lanjut untuk bergabung dengan kursus Pertanian
Oerganik yang disponsori oleh partner TTLS-LPPS FLORES.
Siapakah mereka dan di mana mereka berada dan apa pekerjaan mereka sekarang, bisa kita lihat secara singkat berikut.
1. YULIANUS SABU
Yanus, demikian ia disapa, adalah anak kedua dari pasangan Antonius DuA dan Maria Raimunda Mei (alm.).
Dengan motto "Tiada keberhasilan tanpa perjuangan", Yanus bersama kedua rekannya Hubert dan John berangkat dari Ende menuju Surabaya pada pertengahan Juni 2010 dan bergabung dengan The Learning Farm, Yayasan Karang Widya (YKW) untuk memahirkan dirinya dalam bidang pertanian organik. Secara resmi mereka bergabung menjadi peserta angkatan pertama dari LPPS FLORES di YKW sebagai peserta angkatan IX.
Usai kursus pada Desember 2010, Yanus kembali ke Flores dan bersama rekan-rekannya di bawah bimbingan Pater Ansel Meo SVD mulai memprakarsai berdirinya Taman Tani Lestari Sesawi-LPPS Flores yang dimaksudkan sebagai tempat pelatihan dasar untuk pertanian organik untuk mempersiapkan para pemuda yang hendak dikirim ke YKW nanti. TTLS ini akhirnya secara resmi didirikan pada tanggal 01 Maret 2011, dengan memakai jasa para alumni YKW dan Salatiga sebagai instrukturnya.
Pada bulan Agustus 2011 hingga Nopember 2011, Yanus diminta oleh lembaga yang mendidiknya untuk membantu memberikan pelatihan pertanian organik di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kini Yanus kembali bergabung dengan TTLS-LPPS FLORES untuk membantu rekan-rekan mudanya mempersiapkan diri menuju YKW.
No comments:
Post a Comment