Lahan Pertanian Sempit : Tantangan dan Peluang
Tantangan seperti ini ditambah lagi menjadi derita atas tanah, ketika begitu banyak zat kimia dimasukkan ke dalam ibu pertiwi ini, sehingga tanah lama kelamaan makin kurus, berbahaya dan mengancam kelestarian lingkungan serta mengancam kehidupan.
Mini Farming : Dikembangkan di Lahan Kecil, Kelompok Kecil dan Terpadu- Lestari-Organik Bak Biji Sesawi
Bagaimana dengan Taman Tani ini? Harap tak berpikir hebat dengan kompleks luas berhektar-hektar. Taman Tani ini dikelola secara kecil-kecilan. Luas tanahnya cuma 60x20 m2. Ditambah di sana sini lahan sewa atau pakai bersama pemiliknya untuk dijadikan kebun pakan penyokong usaha tani di sini, seperti sawah organik, ladang jagung dan kebun kedelai.
Di atas lahan yang sempit ini dibangun Peternakan Babi dengan kandang perindukan seluas hanya 12x10 m2 dan masih akan dibangun kandang untuk penggemukan babi juga dengan ukuran yang sama. Di bagian luar kandang ini dibangun kolam ikan lele permanen, dan kandang bebek/itik serta kandang ayam. Lahan untuk pertanian hortikultur memang amat sempit, tapi juga menggunakan sistem vertikultur.
Copyright @ Ledalero, 18 Juli 2011, by Anselm Meo SVD
Bukan rahasia lagi bahwa petani di wilayah ini memiliki lahan pertanian yang kecil, juga dengan kemiringan yang tajam, sehingga sesungguhnya tak layak menjadi lahan pertanian. Apa boleh buat? Petani perlu lahan, perlu tanah untuk diolah dan ditanam benih sehingga bisa memberikan nafkah bagi keluarga dan masyarakat. Jangan ditanya lagi tentang konflik tegal tanah dan lahan pertanian, yang melahirkan perang tanding, dan kebencian antar anggota keluarga. Tanah memang vital bagi manusia dan kepemilikan atas tanah menjadi isu yang harus selalu ditanggapi dengan bijak, cermat dan hati-hati.
Sementara itu secara kasat mata, kita juga melihat adanya kepemilikan tanah yang luas di wilayah ini yang dikuasai oleh segelintir orang dan sejumlah lembaga, entah dijadikan sebagai milik karena dibeli ataupun dijadikan milik karena dihibahkan atau digunakan dengan prinsip Hak Guna Usaha. Pada kelompok yang saya sebutkan ini, seringkali disaksikan bahwa tanah dibiarkan tak diolah, menjadi lahan tidur, ditumbuhi rerumputan, dan sering dibiarkan bertahun-tahun.
Tantangan seperti ini ditambah lagi menjadi derita atas tanah, ketika begitu banyak zat kimia dimasukkan ke dalam ibu pertiwi ini, sehingga tanah lama kelamaan makin kurus, berbahaya dan mengancam kelestarian lingkungan serta mengancam kehidupan.
Inilah tantangan yang kita hadapi berkaitan dengan tanah. Tantangan ini seyogyanya memacu kita untuk melihat barangkali ada peluang yang kita pikirkan untuk mengusahakannya.
Taman Tani Lestari Sesawi-LPPS Flores, mengamini kenyataan dan tantangan ini dan mencoba alternatip ini: mengusahakan sebuah konsep mini farming, yang dikelola secara terpadu, lestari, organik dan saling mendukung untuk menghasilkan pangan berkualitas dan akrab lingkungan serta tanah.
Mini Farming : Dikembangkan di Lahan Kecil, Kelompok Kecil dan Terpadu- Lestari-Organik Bak Biji Sesawi
Bagaimana dengan Taman Tani ini? Harap tak berpikir hebat dengan kompleks luas berhektar-hektar. Taman Tani ini dikelola secara kecil-kecilan. Luas tanahnya cuma 60x20 m2. Ditambah di sana sini lahan sewa atau pakai bersama pemiliknya untuk dijadikan kebun pakan penyokong usaha tani di sini, seperti sawah organik, ladang jagung dan kebun kedelai.
Di atas lahan yang sempit ini dibangun Peternakan Babi dengan kandang perindukan seluas hanya 12x10 m2 dan masih akan dibangun kandang untuk penggemukan babi juga dengan ukuran yang sama. Di bagian luar kandang ini dibangun kolam ikan lele permanen, dan kandang bebek/itik serta kandang ayam. Lahan untuk pertanian hortikultur memang amat sempit, tapi juga menggunakan sistem vertikultur.
Untuk memenuhi kebutuhan air, Taman Tani ini menggunakan air pembuangan yang dimiliki Kemah Tabor Mataloko yang mengisinkan kami menggunakannya, sehingga kami menampungnya di kolam, yang bisa dipakai lagi.
Konsep ini diadopsi karena terinspirasi oleh nama yang dipakai di sini, SESAWI, nama yang Yesus Tuhan dan Guru pakai ketika mengungkapkan tentang misteri Kerajaan Allah. Kecil, mini itu indah, kata orang. Dan Taman ini kecil, diharapkan menjadi tulang punggung kelanjutan Bea Siswa Solidaritas Sesawi Flores, yang adalah orang kecil yang berkomitmen untuk melayani orang kecil, miskin dan tinggal di pedesaan.
Copyright @ Ledalero, 18 Juli 2011, by Anselm Meo SVD